Friday 12 May 2023

Kasus Perjokian UTBK-SNBT di USU Diduga Libatkan Tempat Bimbel

Kasus Perjokian UTBK-SNBT di USU Diduga Libatkan Tempat Bimbel

Kasus Perjokian UTBK-SNBT di USU Diduga Libatkan Tempat Bimbel




Sebanyak 7 peserta UTBK-SNBT 2023 di USU diamankan petugas pengawas ujian karena melakukan kecurangan






Kasus perjokian dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Sumatera Utara (USU) memunculkan nama salah satu tempat bimbingan belajar (Bimbel) di Kota Medan.







Peserta yang diamankan terkait aksi perjokian tersebut disebut merupakan peserta Bimbel berinisial EM. Aksi perjokian ini disebut difasilitasi langsung oleh orang-orang yang berkecimpung dalam Bimbel EM.


Berdasarkan informasi menyebutkan, jauh sebelum jadwal pelaksanaan ujian di USU, mereka sudah mengikuti bimbel di EM. Mereka mengikuti bimbel agar lulus seleksi di fakultas favorit mereka.


Kemudian, sebelum mengikuti ujian di USU, mereka dikumpulkan di salah satu hotel di Jalan Pattimura Medan untuk dibriefing terkait aksi perjokian yang akan dilakukan. Mulai dari hal teknis termasuk penempatan sejumlah alat komunikasi di tubuh peserta.


Menurut sumber Kantor Berita RMOLSumut, ada 13 orang calon peserta ujian yang dikumpulkan oleh para joki di hotel tersebut. Umumnya mereka memilih jurusan favorit yakni Fakultas Kedokteran di Pulau Jawa.


Dari penelusuran, tempat bimbel yang beralamat di Helvetia Tengah tersebut selalu menggaransi peserta mereka lulus di jurusan favorit masing-masing. Bahkan tingkat kelulusannya hingga 110 persen dengan jaminan uang kembali jika peserta tidak lulus. Redaksi mencoba menelusuri nomor telepon yang tertera pada bimbel EM tersebut namun tidak dapat dihubungi.


Dugaan praktik perjokian ini dibenarkan oleh Wakil Rektor I USU, Dr Edy Ikhsan yang mengatakan terbongkarnya praktik ini berkat kejelian tim pengawas dalam mengawasi para peserta.


“Saat ini para peserta yang diamankan sudah kami serahkan kepada pihak kepolisian. Pemeriksaan selanjutnya tentu kita serahkan kepada mereka untuk mengungkap adanya dugaan sindikat pendidikan dalam kasus ini,” jelas Edy.


"Kita (USU) berharap polisi bisa membongkar kasus ini, karena ada dugaan sindikat bimbingan belajar yang bermain," kata Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler USU, Amalia Meutia, pada hari Kamis, 11/05/2023.







Sebanyak 7 peserta UTBK-SNBT 2023 di USU diamankan petugas pengawas ujian karena melakukan kecurangan pada Rabu, 10 Mei 2023. Masing-masing 4 peserta dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan 1 peserta, FISIP 1 peserta, dan Fakultas Psikologi 1 peserta.


"Kami apresiasi pengawas ruangan yang sigap melakukan pemeriksaan sehingga upaya kecurangan bisa digagalkan," ujarnya.


Ke depan, menurut Edy, USU akan memperketat prosedur pengawasan. Pimpinan USU berharap aparat kepolisian bisa membongkar kasus dugaan kecurangan UTBK itu karena mereka mensinyalir insiden itu melibatkan sindikat bimbingan belajar.


"Kalau kami lihat pola-pola yang dilakukan seperti ini memiliki jaringan. Alat yang mereka gunakan, pakaian yang digunakan, serta keterangan dari beberapa pelaku yang seragam, mengarah kepada hal itu. Tapi, sekali lagi ini ranahnya pihak yang berwajib," katanya.


Edy yang juga ketua Panitia Pelaksanaan UTBK 2023 di USU mengatakan kasus ini juga sudah dilaporkan kepada Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan UTBK secara nasional. Menurutnya, seluruh pengawas yang bertugas di UTBK USU sudah dibekali dengan pemahaman dan pengenalan alat-alat yang biasa digunakan dalam tindak kecurangan UTBK.


"USU juga menyediakan metal detector untuk mendeteksi kandungan logam yang terdapat pada alat-alat elektronik, seperti telepon seluler serta alat rekam visual dan audio," jelasnya.


Wakil Rektor USU juga mengimbau para peserta UTBK untuk tidak percaya kepada oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan, apalagi sampai terlibat praktik curang. USU tidak memberikan toleransi terhadap tindak kecurangan dan akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk memberi efek jera kepada para pelaku.


"Pengungkapan kasus ini juga diharapkan menjadi pembelajaran kepada panitia UTBK di lokasi ujian lainnya untuk lebih waspada terhadap praktik kecurangan," kata Edy.


Sesuai jadwal, USU masih akan melaksanakan UTBK hingga 13 Mei 2023 pada gelombang pertama. Selanjutnya, gelombang kedua digelar pada 22 hingga 28 Mei 2023.


Pelaksanaan UTBKdi USU dibagi dalam dua sesi, yakni pagi dan siang. Jumlah pesertanya mencapai 38.260 orang.






















No comments: